kala itu dia sedang melaju dijalur paling kanan bebas hambatan.
(seingetku) kirakira 90 angkanya.
tibatiba saja dia kehilangan tenaga.
tapi masih berusaha melaju dengan sisa tenaganya.
untungnya aku segera sadar.
pelanpelan.
membawanya ke jalur paling kiri tambahan.
hah!
untungnya dia pengertian.
berhenti tepat pada sasaran.
fiuhh.
kurogoh tempat penyimpan harta benda.
kuambil alat temuan manusia luar biasa.
kupanggil nomor papa.
kujelaskan segala perkara.
Cantik!
belum selesai kubicara.
pulsaku habis tak tersisa.
pasrah!
kutunggu panggilan kembali dari si papa.
hhh.
tibatiba datang derek pembawa bantuan.
langsung kuminta pertolongan.
ups.
isi dompetku tinggal sisa kembalian!
sampai ke bengkel terdekat aku diantarkan.
setengah sisa kembalian kuberikan.
semoga saja tetap berkenan.
Fiiuuh.
satu lagi harus kupikirkan.
bagaimana bisa mengabarkan.
si mbak pembimbing yang kujanjikan.
hadehh.
tibatiba datang panggilanpanggilan yang kunantikan.
kepada si mbak aku jelaskan.
Dikasih bonus tetap bimbingan.
hah!
seharusnya itu pencerahan.
tapi aku harus kembali turun lapangan.
Haduh!
dia sudah didiagnosa.
ternyata si timing belt sudah lanjut usia.
huh!
terpaksa ku sabar menanti si papa.
sambil sedikit mengetik cerita.
ditemani perbekalan.
tentang hari yang berantakan.
Haha!
(seingetku) kirakira 90 angkanya.
tibatiba saja dia kehilangan tenaga.
tapi masih berusaha melaju dengan sisa tenaganya.
untungnya aku segera sadar.
pelanpelan.
membawanya ke jalur paling kiri tambahan.
hah!
untungnya dia pengertian.
berhenti tepat pada sasaran.
fiuhh.
kurogoh tempat penyimpan harta benda.
kuambil alat temuan manusia luar biasa.
kupanggil nomor papa.
kujelaskan segala perkara.
Cantik!
belum selesai kubicara.
pulsaku habis tak tersisa.
pasrah!
kutunggu panggilan kembali dari si papa.
hhh.
tibatiba datang derek pembawa bantuan.
langsung kuminta pertolongan.
ups.
isi dompetku tinggal sisa kembalian!
sampai ke bengkel terdekat aku diantarkan.
setengah sisa kembalian kuberikan.
semoga saja tetap berkenan.
Fiiuuh.
satu lagi harus kupikirkan.
bagaimana bisa mengabarkan.
si mbak pembimbing yang kujanjikan.
hadehh.
tibatiba datang panggilanpanggilan yang kunantikan.
kepada si mbak aku jelaskan.
Dikasih bonus tetap bimbingan.
hah!
seharusnya itu pencerahan.
tapi aku harus kembali turun lapangan.
Haduh!
dia sudah didiagnosa.
ternyata si timing belt sudah lanjut usia.
huh!
terpaksa ku sabar menanti si papa.
sambil sedikit mengetik cerita.
ditemani perbekalan.
tentang hari yang berantakan.
Haha!
Komentar
udah jauh pun kita tetep kompaak yan dodolnya. hihiii. cupcup ah!